Kamis, 08 Oktober 2020

KISI-KISI SOAL


Pengertian Kisi-kisi Soal, Komponen, dan Langkah Penyusunannya

Amongguru.com. Penyusunan kisi-kisi soal menjadi langkah penting yang harus dilakukan guru sebelum melakukan penulisan soal.

Pengertian kisi-kisi soal merupakan sebuah format berupa matriks yang memuat pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi suatu alat penilaian.

Kisi-kisi menjadi pedoman pembuatan soal yang memuat secara lengkap kriteria dari soal yang akan diusun dalam sebuah tes. Kisi-kisi soal disusun berdasarkan silabus mata pelajaran.

Syarat Kisi-kisi yang Baik

Kisi-kisi yang baik harus memenuhi beberapa pesyaratan berikut.

1. Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan.

2. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.

3. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami.

Kriteria Kisi-kisi

Kriteria kisi-kisi yang baik adalah sebagai berikut.

1. Mengacu pada materi pelajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan .

2. Memiliki sejumlah komponen dengan informasi yang jelas dan mudah dipahami.

3. Menggunakan satu atau lebih kata kerja operasional dalam satu rumusan indikator.

Komponen Kisi-kisi

Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi disesuaikan dengan tujuan pelaksanaan tes.

Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.

Komponen identitas :

1. Jenis/jenjang sekolah

2. Program studi/jurusan

3. Mata pelajaran

4. Tahun ajaran

5. Kurikulum yang berlaku

6. Alokasi waktu

7. Jumlah soal

8. Bentuk soal.

Komponen matriks :

1. Kompetensi dasar

2. Materi

3. Indikator

4. Level kognitif

5. Nomor soal.

Langkah-langkah Penyusunan Kisi-kisi

Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Kompetensi Dasar yang akan diukur

Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi ini diambil dari kurikulum yang berlaku.

2. Memilih materi yang esensial

Bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan kompetensi yang akan diukur. Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.

3. Merumuskan indikator yang mengacu pada KD

Indikator berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal. Perumusan indikator dengan memperhatikan materi dan level kognitif.

Kriteria pemilihan materi yang esensial adalah sebagai berikut.

1. Pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya

2. Merupakan materi penting untuk dikuasai peserta didik

3. Materi sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain

4. Materi berkesinambungan pada semua jenjang kelas

5. Materi memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Ranah Pengetahuan Pada Kemampuan Berpikir (Level Kognitif)

1. Mengingat (C1)

Mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya, tanpa

melakukan perubahan.

2. Memahami (C2)

Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti kata, istilah, tulisan, grafik, tabel,

gambar, foto, tidak berubah.

3. Menerapkan (C3)

Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk

sesuatu yang baru atau belum dipelajari.

4. Menganalisis (C4)

Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok atau informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya.

5. Mengevaluasi (C5)

Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria.

6. Mencipta (C6)

Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya.

Berikut Kisi-kisi soal yang kami sajikan:

  • Kisi-Kisi Soal SKI Kelas VII MTs - unduh
  • Kisi-Kisi Soal SKI Kelas VIII MTs - unduh

Demikian ulasan mengenai pengertian kisi-kisi soal, komponen, dan langkah pembuatannya. Semoga bermanfaat.

Selasa, 06 Oktober 2020

PROGRAM TINDAK LANJUT GURU

 


Program Tindak Lanjut Kerja Guru

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang perlu dilakukan meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Agar hasil pengembangan kegiatan keprofesian berkelanjutan dapat diangka kreditkan, maka pengembangan kegiatan harus sesuai dengan aturan, format, dan kaidah yang ditetapkan dalam Permenpan

Peningkatan tenaga pendidik telah banyak dilakukan oleh pemerintah, diantaranya tugas belajar, block grant KKG/MGMP, lomba guru prestasi, dan lain-lain. Hasil kajian di lapangan menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam pengembangan karya profesi masih rendah, hal ini ditunjukkan masih banyaknya guru yang menduduki pangkat dan golongannya lebih dari 4 tahun. Bahkan ketika Permenpan No 84 tahun 1993, terjadi bottle neck untuk pangkat dan golongan guru IV a, sehingga jika permenpan tersebut dilaksanakan banyak guru yang harus dibebaskan dari jabatan fungsionalnya, dan tidak lagi sebagai guru.

Rencana Tindak Lanjut Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru  terdiri dari:
  • Dimensi Tugas Utama / Indikator
  • Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang akan dilakukan
  • Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 

Minggu, 09 Agustus 2020

EVALUASI DIRI GURU


Evaluasi Diri Guru
(EDG) merupakan upaya untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala bahkan ancaman. 

Tujuan EDG untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya menyangkut kelemahan dan kekuatan terhadap tugas utamanya sebagai guru 

Hasil evaluasi diri dimanfaatkan untuk menyusun strategi dan rencana pengembangan, perbaikan program secara berkelanjutan. 

EDG diisi oleh guru yang bersangkutan dengan jujur dan bijaksana.

Download - Evaluasi Diri Guru

Kamis, 06 Agustus 2020

ANALISIS ULANGAN HARIAN


Analisis Penilaian Harian (Ulangan Harian) merupakan salah satu kegiatan guru yang wajib dilaksanakan setelah memberikan ulangan harian kepada siswa. Tujuan dari analisis tersebut adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana ketuntasan dan daya serap siswa terhadap kompetensi yang dipelajari.

Format dari analisis penilaian harian yang digunakan oleh guru sangat bervariasi atau berbeda antara sekolah yang satu dengan yang lain, tetapi yang penting mempunyai tujuan yang sama seperti yang sudah diuraiakan di atas.

Dalam kesempatan ini, kami mencoba berbagi tentang aplikasi analisis penilaian harian yang dapat digunakan untuk semua guru. Aplikasi ini berbentuk file pdf dengan kapasitas memori yang ringan. Dalam aplikasi ini anda dapat memilih bentuk analisis soal yang terdiri dari pilihan ganda, essay (uraian/isian) dan gabungan antara pilihan ganda dan essay, dengan jumlah butir soal yang bervariasi.

Barangkali berkenan untuk memakai aplikasi ini, silakan dapat anda unduh melalui link di bawah ini.

Demikian, semoga bermanfaat.

Selasa, 04 Agustus 2020

ANALISIS BUTIR SOAL


Kegiatan menganalisis butir soal merupakan salah satu “kewajiban bagi setiap guru”. Dikatakan kewajiban karena setiap guru pada akhirnya harus dapat memberikan informasi kepada lembaganya ataupun kepada siswa itu sendiri tentang bagaimana dan sejauhmana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa terhadap materi dan keterampilan-keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikan. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa dari hasil ulangan umum masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya nilai tersebut, dimungkinkan karena rendahnya kemampuan guru dalam melakukan evaluasi dan menyusun alat tes/alat evaluasinya. Adapun fungsi tes (Suharsimi, 1986:138) meliputi tiga hal, yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan, dan fungsi untuk administrasi.

Sejalan dengan pernyataan di atas, maka evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran, umpan balik bagi proses pembelajaran, sebagai dasar untuk menyusun laporan kemajuan belajar siswa, sebagai dasar merumuskan kriteria ketuntasan minimal dan untuk mengetahui sejauh mana kualitas butir soal yang disusun. Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian terhadap siswa di sekolah. Alat evaluasi yang berupa tes tertulis harus memiliki karakteristik atau syarat-syarat sebagai alat evaluasi yang baik, diantaranya harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, sebaran kunci jawaban, dan efektifitas pengecoh serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Oleh karena itu menganalisis butir soal harus merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak dapat ditinggalkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya. Pendidik perlu meningkatkan kualitas butir soal melalui analisis terhadap komponen-komponen utama dari tiap-tiap butir soal yang meliputi (1) validitas (2) reliabilitas (3) tingkat kesukaran, (4) daya pembeda, (5) sebaran kunci jawaban, dan (6) efektifitas pengecoh soal. Salah satu tujuan dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu apakah suatu soal (1) dapat diterima karena telah didukung oleh data statistic yang memadai, (2) diperbaiki, karena terbukti terdapat beberapa kelemahan, atau bahkan (3) tidak digunakan sama sekali karena terbukti secara empiris tidak berfungsi sama sekali.
Tujuan analisis butir soal :

  1. mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan.
  2. membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif
  3. mengetahui informasi diagnostik pada siswa, sudahkan mereka memahami materi yang telah diajarkan.

Untuk memudahkan guru dalam mengevaluasi dan membuat analisis penilaian butir soal PTS 2 tahun 2020 silahkan download link di bawah ini

  • Analisis Butir Soal SKI VII Semester I - unduh
  • Analisis Butir Soal SKI VII Semester II - unduh
  • Analisis Butir Soal SKI VIII Semester I - unduh
  • Analisis Butir Soal SKI VIII Semester II - unduh
Demikian atas sajian kami semoga bermanfaat. Terima kasih sudah mengunjungi blog kami. Salam Literasi!




Senin, 03 Agustus 2020

BUKU PEGANGAN GURU


Buku Pegangan Guru merupakan rencana kerja tahunan yang disusun guru sebagai upaya meningkatkan/memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Semua kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut guru berkaitan dengan tugas utamanya sebagai pendidik dan pengajar maupun yang berkaitan dengan tugas-tugas tambahan direncanakan di dalam buku tersebut.

Berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan profesi guru, di dalam buku ini juga disajikan rencana kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang akan dilakukann guru. Dengan demikian, buku pedoman guru sekaligus berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan PKB sehingga profesionalitasnya dapat dikembangkan secara maksimal.

Berikut kami sajikan contoh BPG dalam format PDF:

  • BPG SKI Kelas VII - unduh
  • BPG SKI Kelas VIII - unduh
Demikianlah semoga bermanfaat. Salam Literasi.

Sabtu, 01 Agustus 2020

JURNAL GURU


Pengertian Jurnal Mengajar Guru, Fungsi, dan Contoh Formatnya

Perangkat pembelajaran menjadi alat atau perlengkapan guru dalam melaksakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran harus disiapkan oleh guru sebelum menyelenggarakan pembelajaran.

Salah satu perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki guru adalah jurnal mengajar guru. Jurnal mengajar guru merupakan salah satu dokumen perangkat pembelajaran yang ditulis oleh guru secara terus menerus setiap melaksanakan pembelajaran.

Jurnal mengajar adalah bagian dari Buku Kerja Guru yang perlu disiapkan guru sebelum memulai pembelajaran pada semester baru.

Fungsi Jurnal Mengajar Guru

Jurnal mengajar guru memiliki fungsi penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Jurnal mengajar digunakan guru untuk mencatat hal-hal terjadi dalam proses pembelajaran.

Jurnal mengajar berfungsi sebagai rekaman kegiatan pembelajaran, sehingga sering disebut juga sebagai jurnal reflekif guru.

Melalui jurnal mengajar tersebut, guru akan dapat menganalisis jenis hambatan pembelajaran dan juga kemajuan proses pembelajaran. Jurnal mengajar juga dapat menjadi acuan atau tolok ukur kualitas penyelenggaraan pembelajaran.

Format Jurnal Mengajar Guru

Di dalam membuat format mengajar guru, perlu diperhatikan komponen-komponen yang akan diisi sesuai kegiatan pembelajaran pada kurikulum yang berlaku.

Dengan demikian, penyusunan format mengajar guru dapat dilakukan sendiri oleh guru dan dikembangkan sesuai kebutuhan pembelajaran.

Contohnya, jika satuan pendidikan menerapkan pembelajaran dengan Kurikulum 2013, maka jurnal yang dibuat adalah jurnal mengajar guru Kurikulum 2013.

Berikut ini adalah beberapa komponen yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan jurnal mengajar guru:

1. Hari dan tanggal pelaksanaan pembelajaran

2. Materi pokok yang akan diajarkan

3. Batasan materi yang telah diajarkan

4.  Catatan temuan yang terjadi saat pembelajaran

5. Catatan refleksi pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

6. Kehadiran peserta didik

Berikut kami sisipkan beberapa contoh jurnal mengajar guru:

  • Jurnal Mengajar Guru SKI Kls VII Semester I - unduh
  • Jurnal Mengajar Guru SKI Kls VII Semester II - unduh
  • Jurnal Mengajar Guru SKI Kls VIII Semester I - unduh
  • Jurnal Mengajar Guru SKI Kls VIII Semester II - unduh
Demikian informasi mengenai pengertian Jurnal Guru Mengajar, Fungsi, dan contoh formatnya. Semoga bermanfaat.

Selasa, 28 Juli 2020

DAYA SERAP SISWA


Daya Serap
 Siswa diartikan sebagai suatu kemampuan peserta didik untuk menyerap atau menguasai materi yang dipelajarinya sesuai dengan bahan mata pelajaran yang diajarkan gurunya.

Daya serap siswa masuk pada administrasi guru buku kerja 3, menghitung daya serap siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap suatu Kompetensi dasar yang sudah dibahas apakah sudah tuntas atau belum tuntas sehingga guru bisa lanjut atau mengulang kompetensi dasar tertentu

Ada persyaratan untuk tuntas secara individual maupun secara klasikal.  Jika daya serap siswa terhadap KKM sama atau lebih besar dari 85 %  maka secara klasikal tuntas meskipun ada beberapa siswa yang belum tuntas secara individual, dalam hal ini pembelajaran lanjut dalam bentuk pengayaan untuk yang tuntas dan remedial untuk yang belum tuntas.  Jika daya serap belum mencapai 85 % maka secara klasikal belum tuntas meskipun ada beberapa siswa yang tuntas secara individual maka pembelajaran KD secara klasikal diulang sampai mencapai minimal 85 % baru lanjut.

Keterangan :

* Jika hasil analisa daya serap  sama atau lebih besar dari 85%  maka secara klasikal tuntas, artinya bagi yang tuntas diadakan pembelajaran pengayaan atau ke KD selanjutnya dan beberapa siswa yang belum tuntas diadakan pembelajaran remedial.

** Jika hasil analisa daya serap di bawah 85 % maka secara klasikal belum tuntas artinya harus mengulang kembali  KD tersebut tidak bisa lanjut ke pembahasan KD selanjutnya meskipun ada beberapa siswa yang tuntas.

Jadi untuk menganalisa daya serap ini bisa saja menghitung jumlah siswa yang tuntas dibagi dengan yang belum tuntas namun harus ada analisanya untuk mengetahui nilai rata-rata dalam bentuk fisik sebagai bukti administrasi guru telah melakukannya.  Hal ini berkaitan dengan Analisa hasil Penilaian.

Semoga bermanfaat.  File download di sini





Minggu, 26 Juli 2020

PENILAIAN HASIL BELAJAR


Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.

Penilaian  Hasil  Belajar  oleh  Pendidik  memiliki  tujuan untuk:

  1. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
  2. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
  3. Menetapkan  program   perbaikan   atau   pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi;
  4. Memperbaiki proses pembelajaran.
Selanjutnya ada beberapa aspek yang menjadi penilaian dalam pembelajaran;
Demikian sajian kami dalam mengulas penilaian hasil belajar siswa. Untuk penilaian siswa sengaja kami sajikan sederhana saja mengingat hal di atas barangkali bisa dibuat acuan dan refrensi bagi bapak/ibu. 

Terima kasih sudah mengunjungi website kami. Salam Literasi!

Sabtu, 25 Juli 2020

PROGRAM SEMESTER


Pendidikan yang bagus dan berkualitas adalah pendidikan yang yang dijalankan dengan perencanaan matang, efektif dan efisien. Perencanaan matang tersebut dibutuhkan untuk memperlancar proses pembelajaran serta dapat mencapai tujuan pendidikan dengan mudah. Adapun yang termasuk ke dalam perencanaan pendidikan yaitu kalender pendidikan, program tahunan (PROTA) dan program semester (PROMES)

Perencanaan persiapan belajar bukan hanya dipengaruhi oleh komponen pembelajaran seperti strategi saja, tetapi juga media dan metode yang digunakan dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kusrini, di mana terdapat dua faktor yang berhubungan dengan persiapan pembelajaran, yaitu:

1. Guru perlu melakukan analisis hari efektif dan program pembelajaran untuk mengetahui jumlah hari efektif belajar dan hari libur. Hal ini dapat memudahkan guru untuk menyusun program pembelajaran satu semester kedepan.

2. Guru membuat program tagihan, program semester dan program tahunan untuk mencapai kebutuhan dan kesinambungan program belajar agar tetap terlaksana dengan baik selama 2 semester kedepan.

Dalam hal ini, kita menyadari bahwa tugas tenaga pendidik bukan hanya sekedar menjelaskan materi dan melakukan penilaian hasil belajar siswa, tetapi juga membuat administrasi yang cukup banyak. Salah satu jenis administrasi yang perlu disiapkan setiap pergantian semester yaitu silabus, absen, RPP, Program Tahunan (PROTA) hingga Program Semester (PROMES).

Jika pada tulisan sebelumnya kita telah membahas Program Tahunan (PROTA/), dalam artikel ini kita akan membahas Program Semester (PROMES), mulai dari pengertian hingga tahapan penyusunannya.

Mengenal Apa itu Program Semester (Promes)?

Promes dan Prota merupakan bagian dari administrasi pembelajaran yang menjadi dasar untuk susunan administrasi pembelajaran lainnya. Tujuan pembuatan Promes yaitu sebagai gambaran bagaimana kegiatan belajar dilaksanakan selama satu semester depan.

Promes atau program semester termasuk kedalam bagian program tahunan yang berisikan gambaran pembelajaran atau pencapaian yang akan diraih selama satu semester kedepan. Arti semester sendiri yaitu satuan waktu yang digunakan untuk menyelenggarakan program pendidikan selama 6 bulan.

Adapun beberapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama satu semester yaitu kegiatan tatap muka, kerja lapangan, praktikum, ujian tengah semester dan kegiatan lainnya guna mencapai tujuan pendidikan.

Isi dari program semester yaitu hal-hal yang akan dilakukan atau yang ingin dicapai selama pembelajaran satu semester.  Perbedaan prota dan promes, yaitu jika program tahunan dibuat untuk mengetahui banyak jam dalam mencapai kompetensi dasar, sedangkan program semester untuk menjawab minggu keberapa kompetensi dasar tersebut dapat dilakukan.

Fungsi Program Semester (Promes)

Promes menjadi langkah awal atau susunan perencanaan untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Promes dibuat secara terperinci dan berurutan dari beberapa hal yang akan dilakukan oleh guru selama mengajar. Adapun berikut ini merupakan fungsi pembuatan program semester, di antaranya adalah

  • Guru memiliki gambaran kegiatan belajar yang dilakukan selama satu semester
  • Dapat memudahkan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu semester sesuai perencanaan
  • Promes dapat mengarahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah diprogram
  • Promes dijadikan pedoman guru untuk mengajar dan membawa suasana KBM lebih baik
  • Promes dijadikan sebagai pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang setiap orang yang terlibat dalam pembelajaran
  • Sebagai bahan dalam menyusun data dan mencapai keseimbangan kerja
  • Sebagai tolak ukur keefektifitasan proses pembelajaran
  • Membantu guru untuk menghemat tenaga, waktu, biaya dan alat penunjang pembelajaran karena semuanya telah disusun dengan rapi

Konsep Dasar Program Semester

Program semester merupakan penjabaran yang masuk ke dalam program tahunan, artinya promes tidak bisa dibuat tanpa adanya susunan program tahunan. Umumnya program semester ini berisi mengenai:

1. Identitas, mulai dari satuan pendidikan, nama sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, tahun pelajaran

2. Isian, mulai dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), jumlah jam pertemuan (JJP) pembelajaran serta bulan

Adapun indikator pada program semester harus dirumuskan sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. Dengan kata lain, indikator layaknya sebuah tujuan instruksional khusus (TIK) dalam proses pembelajaran, di mana dibutuhkan kata kerja operasional (KKO), untuk membuat rumusan yang lebih efektif, seperti menjelaskan, analisis, identifikasi, evaluasi dan lainnya.

Berikut Promes yang sudah kami buat unduh barangkali bisa bermanfaat bagi bapak/ibu. Sekian terima kasih. 

Jumat, 24 Juli 2020

PROGRAM TAHUNAN


Penghitungan Alokasi Waktu Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa.

Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yaitu program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian.

Komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran) standar kompetensi ,kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk perhitungan alokasi waktu dalam mengembangkan program tahunan adalah sebagai berikut.

1. Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkan dalam gambar alokasi waktu efektif

2. Melalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran.

3. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu).

Hari-hari libur meliputi:

a. Jeda tengah semester

b. Jeda antar semester

c. Libur akhir tahun pelajara

d. Hari libur keagaman

e, Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

f. Hari libur khusus

  • Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
  •  Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan materi, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Sekian terima kasih telah mengunjungi blog kami. 

Kamis, 23 Juli 2020

ANALISIS ALOKASI WAKTU


Perhitungan alokasi waktu pembelajaran 
perlu dipahami guru sebagai acuan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik tentunya harus memperhatikan alokasi waktu yang akan dimanfaatkan pada saat pembelajaran dilaksanakan. Jangka waktu dari awal pembelajaran sampai akhir kegiatan pembelajara harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan siswa.

Secara sederhana, alokasi waktu diartikan sebagai penyesuaian waktu dalam Kurikulum. Alokasi waktu merupakan lamanya kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun laboratorium.

Penentuan alokasi waktu pada  setiap kompetensi dasar dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu  efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya.

Alokasi waktu perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran. Dengan demikian, alokasi waktu akan memperkirakan rentan waktu yang dibutuhkan untuk setiap materi ajar.

Pelacakan jumlah minggu dalam semester atau tahun pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaran pada mata pelajaran tertentu.

Perhitungan Alokasi Waktu

1. Penghitungan Alokasi Waktu Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa.

Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yaitu program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian.

Komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran) standar kompetensi ,kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk perhitungan alokasi waktu dalam mengembangkan program tahunan adalah sebagai berikut.

1. Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkan dalam gambar alokasi waktu efektif

2. Melalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran.

3. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu).

Hari-hari libur meliputi:

a. Jeda tengah semester

b. Jeda antar semester

c. Libur akhir tahun pelajara

d. Hari libur keagaman

e, Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

f. Hari libur khusus

·          Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.

·          Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan materi, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.

2. Penghitungan Alokasi Waktu Semesteran

Program semester adalah program yang berisikan garis-garis mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan.

Pada umumnya, komponen-komponen program semester ini yaitu: identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, semester, tahun pelajaran), bulan, standar kompetensi dan materi pokok yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan.

Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, praktik kerja lapangan, penilaian tengah semester, penilaian akhirs semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.

3. Penghitungan Alokasi Waktu Mingguan

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran  untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

4. Penghitungan Alokasi Waktu Harian

Hari Efektif (HE) adalah banyaknya hari yang terdapat dalam kalender pendidikan yang dapat digunakan dalam tatap muka tersetruktur dalam melakasanakan kegiatan penyampaian materi pembelajaran dikelas.

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.

Hari Keseluruhan (HK) – (Hari Libur + agenda pendidikan yang ditetapkan) = Hari Efektif (HE)

Perhitungan dan Penggunaan Waktu Efektif Kalender Pendidikan

Permulaan tahun pelajaran adalah pada bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam pembelajarannya untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir, hari libur keagamaan, nasional, dan khusus.

Tabel Kalender Pendidikan (Jam Efektif)

No

Kegiatan

Alokasi Waktu

Keterangan

1.

Minggu Efektif Belajar

34 Minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif.

2.

Jeda tengah semester

2 Minggu

4 hari setiap semester (8 hari)

3.

Jeda antar semester

2 Minggu

Antara semester I dan II

4.

Libur akhir tahun pelajaran

3 Minggu

Digunakan untuk evaluasi program akhir tahun dan persiapan awal tahun

5.

Hari libur keagamaan

2-4 Minggu

Disesuaaikan dengan libur nasional

6.

Hari libur umum/nasional

Maksimal 2 Minggu

Sesuai dengan peraturan pemerintah

Minggu Efektif dalam 1 tahun = 34 minggu dengan rincian sebagai berikut.

Bulan

Minggu

Bulan

Minggu

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

2

4

4

1

4

4

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

1

4

4

3

2

1

Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu pada dokumen standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.

Realisasi Hari Efektif Kalender Pendidikan

Hari Efektif (HE) adalah banyaknya hari yang terdapat dalam kalender pendidikan yang dapat digunakan dalam tatap muka tersetruktur dalam melakasanakan kegiatan penyampaian materi pembelajaran dikelas.

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.

Hari Keseluruhan (HK) – (Hari Libur + agenda pendidikan yang ditetapkan) = Hari Efektif (HE)

Distribusi Alokasi Waktu

Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk tingkat SD/MI 35 menit, SMP/MTs 40 menit, dan SMA/MA 45 menit.

Analisis alokasi waktu adalah jumlah minggu dalam semester atau tahun pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaran pada mata pelajaran tertentu.

Pelacakan ini diarahkan pada jumlah minggu keseluruhan, jumlah minggu tidak efektif, dan jumlah minggu efektif. Kepastian jumlah minggu efektif pada semester atau tahun pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis alokasi waktu oleh guru adalah sebagai berikut.

1. Penentuan jumlah minggu pada bulan dalam semester/ tahun pelajaran melihat kalender umum.

2. Penentuan jumlah minggu yang efekttif dan tidak efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.

3. Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya.

4. Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

5. Pembagian jumlah waktu/ jam pelajaran efektif dalam 1 tahun/semester kesemuan unit secara proposional dan semua jenis ulangan.

Di dalam mendistribusikan alokasi waktu kita harus memahami penentuan pekan efektif melalui hari efektif yang telah ditentukan atau kita harus menentukan pekanan efektif dengan cara “pekan keseluruhan – pekan tidak efektif = pekan efektif”.

Setelah itu distribusikan jumlah pekan efektif ke dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran selama semester berjalan yang mencakup tatap muka, penilaian harian, PTS, PAS, dan Remidi.

Contoh :

1. Banyak pekan

No.

Bulan

Banyak Pekan

Jumlah jam

Keterangan

1.

Juli

3

6

1 minggu= 2JP

(1x Pert=35menit)

2.

Agustus

4

8

3.

September

5

10

4.

Oktober

4

8

5.

November

4

8

6,

Desember

5

10

Jumlah

25

50

2. Pekan tidak efektif

No.

Bulan

Banyak Pekan

Jumlah jam

Keterangan

1

Juli

2

4

PMB, MOS, Libur puasa, dll.

2

Agustus

3

6

3

September

3

6

4

Oktober

0

0

5

November

0

0

6

Desember

1

2

Jumlah

9

18

3. Pekan efektif

25 pekan – 9 pekan = 16 pekan

16 pekan x 2 jam pelajaran = 32 jam pelajaran

Distribusikan kedalam pembelajaran 16 pekan efektif tersebut

Contoh :

No

Kegiatan

Pekan

Jam Pelajaran

1

Tatap muka

12

24

2

Ulangan harian

2

4

3

UTs

1

2

4

UAS

1

2

Jumlah

16

32

Silakan Bapak/Ibu bisa mendownloadnya disini barangkali bisa bermanfaat untuk memenuhi administrasi sebagai guru.

Demikian pedoman perhitungan alokasi waktu pembelajaran dan contohnya. Semoga bermanfaat.